Kamis, 02 April 2009

Batra Komfak Ekonomi Maret 2009

Batra Komfak Ekonomi Maret 2009

Oleh : Puji Astuti


Basic Training atau Latihan Kader I diselenggarakan olah HMI MPO Komfak Ekonomi pada Maret 2009, di desa Kronggahan. Di desa Kronggahan panitia Batra menyewa sebuah aula dengan dua kamar, satu kamar untuk putra dan satu kamar untuk putri. Acara Batra berlangsung selama tiga hari dua malam.

Sebelum acara pembukaan disesenggarakanlah Stadium General dengan pembicara Bapak Mashudi Muqorobin. Dalam Stadium General itu dijelaskan bahwa leader maker tidak kalah penting dengan leader itu sendiri. Tidak hanya itu beliau juga menceritakan sejarah HMI. Banyak yang memperkirakan bahwa HMI MPO paling lama bertahan satu tahun saja setelah pecahnya dengan DIPO. Ternyata HMI MPO tetap bertahan sampai sekarang.

Dalam Stadium General itu juga disampaikan bahwa HMI MPO menjadi leader maker ketika reformasi. Ketika itu Amien Rais memasuki lapangan tempat peserta demo berkumpul. Dengan serentak kader HMI MPO meneriakkan bahwa Amien Rais presiden reformasi, sehingga peserta demo lainnya ikut menyerukan bahwa Amien Rais presiden reformasi. Saat itu pula Amien Rais dikader sebagai Presiden reformasi. Padahal sebetulnya ada pihak lain yang merencanakan presiden reformasi yang lain.

Pada malam pertama Batra masyarakan menanyakan apakah panitia sudah mengurus ijin gangguan. Kemudian panitia mengkonfirmasi kepada pemilik rumah, karena panitia sudah menitipkan surat ijin kepada pemilik rumah untuk disampaikan kepada Ketua RT dan Ketua RW. Setelah pemilik rumah menyampaikan bahwa ijin sudah diurus oleh Ketua RT dan Ketua RW akhirnya masyarakat bisa mengerti.. pada malam itu penduduk sedang mendirikan tenda untuk acara Maulid Nabi, di depan SD Muhammadiyah Kronggahan.

Pagi harinya ketika acara makan pagi Randi membangunkan Roky untuk sarapan pagi. Randi membangunkan Roky dengan berteriak memanggil nama Roky dan menepuk-nepuk badan Roky. Tetapi Roky tetap sulit bangun. Sepertinya Roky bermimpi indah sehingga tidak merasa kalau dirinya titepuk-tepuk oleh Randi.

Pada malam kedua ditayangkanlah film mengenai eksploitasi buruh olah perusahaan garmen multinasional. Dalam film itu perusahaan garmen multinasional memberikan gaji, yang menurut mereka sesuai dengan upah minimum setempat. Namun upah tersebut sangan kecil jika dibandingkan dengan harga barang yang mereka hasilkan. Andaikan produk yang didasilkan laku sebesar Rp. 10.000.000 per unit, upah buruh per unit hanya Rp. 500. Ketika pesanan banyak buruh pabrik garmen bisa bekerja sempai 24 jam. Oleh karena upah yang menurut sebagian orang tidak layak, para buruh tinggal di rumah papan yang kumuh. . sampai-sampai pembuat film ini terkena penyakit karena virus karena harus tinggal di pemukiman buruh. Dalam film ini identitas buruh yang membantu pembuatan film dirahasiakan supaya keamanannya terjamin

Bukan hanya buruh dan peneliti saja yang terkejur mengetahui perbedaan harga produk per unit dengan upah butuk per unit produk, namun konsumen pun terkejut mengetahuinya. Salah satu cara melawan ketidakadilan ini adalah dengan pertanyaan konsumen tentang berapa upah burut untuk barang ini dan dimana produk ini dibuat. Dengan demikian perusahaan akan bisa mengkoreksi dirinya. Memang dengan aturan yang dibuat perusahaan selalu ada etika perusahaan terhadap buruh, namun hal ini tidak berlaku dalam prakter ketenaga kerjaan di Indonesia. Dalam kenyataanya ketika adal tim yang menilai hal tersebut para mandor telah menginstruksikan buruh untuk menjaga nama baik perusahaan. Dalam arti hanya mengatakan hal-hal baik saja tentang perusahaan. Para buruh akan mengatakan bahwa upah, jam kerja, dan kehidupan mereka baik; biarpun kenyatannya tidak demikian.

Pada akhir Batra kali ini ditutup dengan diskusi tentang buku yang berjudul “The True Power of Writing”, bersama sang penulis buku. Pada diskusi ini peserta diskusi dapat mengetahui bahwa menulis dapat menyembuhkan (penyakit-penyakit ringan) dan manfaat-manfaat melulis yang lainnya. [Puji Astuti]

3 komentar:

Anonim mengatakan...

tulisan kamu cukup bagus. namun, masih kurang menceritakan batra secara keseluruhan. tapi, sekali lagi, sudah keren kok.

puji astuti mengatakan...

Trrima Kasih, Randi

Anonim mengatakan...

sama-sama. saya tunggu tulisanmu yang selanjutnya.