EKONOMI SUMBEDAYA MANUSIA
ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGA KERJA INDONESIA
ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGA KERJA INDONESIA
Oleh
Nama : Puji Astuti
Nama : Puji Astuti
A. PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang berpenduduk dukup banyak. Kepadatan penduduk yang tinggi tersebut bisa menjadi masalah bagi pemerintah atau bisa menjadi mesin pertumbuhan. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan angkatan kerja Indonesia relatif besar jika dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia. Angkatan kerja yang relatif besar tersebut menyebabkan persaingan yang tinggi antar angkatan kerja. Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan pekerja rela dibayar dengan upah yang kurang mencukupi, asalkan bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Kerelaan pekerja Indonesia untuk dibayar dengan upah yang rendah, merupakan suatu hal yang menarik bagi multi national company untuk menanamkan modalnya di Indonesia berupa pabrik. Di satu sisi perusahan mnc tersebut terlihat seperti malaikat yang menyelamatkan perekonomian Indonesia dengan meningkatkan aggregate income. Di sisi lain perusahaan mnc tersebut terlihat seperti setan yang memereh tenaga para pekerja. Kerelaan pekerja Indonesia untuk dibayar dengan upah yang rendah, menyebabkan perusahaan mnc membayar pekerja dengan upah rendah, biarpun barang yang dihasilkan dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Paper ini bertujuan untuk memperhitungkan elastisitas permintaan tenaga kerja di Indonesia. Elastisitas permintaan tenaga kerja Indonesia dihitung dengan membandingkan upah rata-rata semua industri di Indonesia dengan jumlah pekerja di seluruh Indonesia. Paper ini bisa mengetahui seperti apa elastisitas permintaan tenaga kerja. Elastisitas permintaan tenaga kerja bisa menjadi bahan bacaan untuk menentukan upah seperti apa yang menguntungkan tenaga kerja.
B. DATA
Data yang digunakan dalam paper ini adalah data Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Main Industry 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 (Terlampir) yang bersumber dari National Labour Force Survey 2004, 2005, 2006 and 2007(BPS); dan Rata-rata Upah Nominal per Bulan Buruh Industri di Bawah Mandor (Supervisor) , 2004-2006 (Terlampir) yang bersumber dari BPS. Untuk elastisitas tenaga kerja Indonesia data yang digunakan adalah data upah rata-rata Indonesia dan jumlah semua pekerja di Indonesia. Data yang digunakan adalah data rata-rata tahun 2004, 2005, dan 2006
C. RUMUS
The own wage elasticity of demand untuk kategori tenaga kerja diartikan sebagai pesentase perubahan employment (E) dengan pengaruh peningkatan satu persen wage rate (W)
ηii = %ΔE1 (4.1)
%ΔW1
Ekonomika tenaga kerja biasanya fokus pada apakah nilai absolute elastisitas tenaga kerja lebih besar atau kurang dari 1. jika lebih besar dari 1, satu persen peningkatan wages akan menyebabkan pengurangan employment lebih dapi 1 persen, sehingga kurva demand dikatakan elastis. Kebalikannya, nilai absolute yang kurang dari 1 menyebabkan kurva demand dikatakan inelastic: 1 persen peningkatan wages menyebabkan pengurangan employment yang lebih kecil.
D. PERHITUNGAN
Elastisitas permintaan tenaga kerja
2004 2005 2006
Employment 93.772.036 94.453.252,5 95.317.018,5
Δ2004-2005 Δ2005-2006
ΔEmployment 681.216,5 863.776
2004 2005 2006
Wage 842,13 919,78 1010,6
Δ 2004-2005 Δ 2005-2006
ΔWage 76,65 90,42
Indonesia adalah negara yang berpenduduk dukup banyak. Kepadatan penduduk yang tinggi tersebut bisa menjadi masalah bagi pemerintah atau bisa menjadi mesin pertumbuhan. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan angkatan kerja Indonesia relatif besar jika dibandingkan dengan lapangan kerja yang tersedia. Angkatan kerja yang relatif besar tersebut menyebabkan persaingan yang tinggi antar angkatan kerja. Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan pekerja rela dibayar dengan upah yang kurang mencukupi, asalkan bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan. Kerelaan pekerja Indonesia untuk dibayar dengan upah yang rendah, merupakan suatu hal yang menarik bagi multi national company untuk menanamkan modalnya di Indonesia berupa pabrik. Di satu sisi perusahan mnc tersebut terlihat seperti malaikat yang menyelamatkan perekonomian Indonesia dengan meningkatkan aggregate income. Di sisi lain perusahaan mnc tersebut terlihat seperti setan yang memereh tenaga para pekerja. Kerelaan pekerja Indonesia untuk dibayar dengan upah yang rendah, menyebabkan perusahaan mnc membayar pekerja dengan upah rendah, biarpun barang yang dihasilkan dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Paper ini bertujuan untuk memperhitungkan elastisitas permintaan tenaga kerja di Indonesia. Elastisitas permintaan tenaga kerja Indonesia dihitung dengan membandingkan upah rata-rata semua industri di Indonesia dengan jumlah pekerja di seluruh Indonesia. Paper ini bisa mengetahui seperti apa elastisitas permintaan tenaga kerja. Elastisitas permintaan tenaga kerja bisa menjadi bahan bacaan untuk menentukan upah seperti apa yang menguntungkan tenaga kerja.
B. DATA
Data yang digunakan dalam paper ini adalah data Population 15 Years of Age and Over Who Worked by Main Industry 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 (Terlampir) yang bersumber dari National Labour Force Survey 2004, 2005, 2006 and 2007(BPS); dan Rata-rata Upah Nominal per Bulan Buruh Industri di Bawah Mandor (Supervisor) , 2004-2006 (Terlampir) yang bersumber dari BPS. Untuk elastisitas tenaga kerja Indonesia data yang digunakan adalah data upah rata-rata Indonesia dan jumlah semua pekerja di Indonesia. Data yang digunakan adalah data rata-rata tahun 2004, 2005, dan 2006
C. RUMUS
The own wage elasticity of demand untuk kategori tenaga kerja diartikan sebagai pesentase perubahan employment (E) dengan pengaruh peningkatan satu persen wage rate (W)
ηii = %ΔE1 (4.1)
%ΔW1
Ekonomika tenaga kerja biasanya fokus pada apakah nilai absolute elastisitas tenaga kerja lebih besar atau kurang dari 1. jika lebih besar dari 1, satu persen peningkatan wages akan menyebabkan pengurangan employment lebih dapi 1 persen, sehingga kurva demand dikatakan elastis. Kebalikannya, nilai absolute yang kurang dari 1 menyebabkan kurva demand dikatakan inelastic: 1 persen peningkatan wages menyebabkan pengurangan employment yang lebih kecil.
D. PERHITUNGAN
Elastisitas permintaan tenaga kerja
2004 2005 2006
Employment 93.772.036 94.453.252,5 95.317.018,5
Δ2004-2005 Δ2005-2006
ΔEmployment 681.216,5 863.776
2004 2005 2006
Wage 842,13 919,78 1010,6
Δ 2004-2005 Δ 2005-2006
ΔWage 76,65 90,42
ηii = %ΔEi = ΔEi/ Ei =
%ΔWi ΔWi/ Wi
ηii2004 = 681.216,5/93.772.036 = 0,0076 = 0,0842
77,65/842,13 0,0922
ηii2005 = 863.776,5/94.453.252,5 = 0,0091 = 0,930
90,42/919,78 0,0983
E. KESIMPULAN
Elastisitas permintaan tenaga kerja Indonesia tahun 2004 dan 2005 lebih kecil dari satu, sehingga bisa dikatakan inelastic. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan upah akan memberikan dampak pengangguran yang lebih kecil. Sehingga kebijakan pemerintah untuk meningkatkan upah minimum sudah benar. Karena efek pengangguran kecil.
1 komentar:
saya muhammad luthfi puji astuti..saya mengalami kendala dalam pembuatan skripsi yaitu tentang bagaimana cara untuk menghitung elastisitas tenaga kerja itu sendiri dan apa pengertian elastisitas tenaga dan kaitannya elastisitas tenaga kerja dengan pertumbuhan ekonomi...makasih puji..tolong dikirim balasannya ke email adithandika@yahoo.com..makasih
Posting Komentar